Safety Dalam Keseharian

Kebiasaan yang baik ditempat kerja baik di kantor,workshop maupun di warehouse, diharapkan terbawa ke rumah. Tapi sebaliknya, kebiasaan buruk dirumah jangan dibawa ke tempat kerja. Hal ini mungkin terdengar sederhana, tapi bila tak percaya, boleh tengok beberapa tahun silam, perusahaan-perusahaan di indonesia harus mengajarkan karyawannya untuk menggunakan toilet dengan baik . Apa sebabnya?

Di rumah, seringkali toilet adalah tipe jongkok, sedangkan di perusahaan-perusahaan kita, tipe duduk. Nah, sebagian orang mengeluh tidak dapat menggunakan yang tipe duduk, sehingga akhirnya mereka memilih jongkok diatasnya. Akibatnya, bibir toilet selalu kotor, banyak bekas sepatu bahkan ada yang pecah. Perlu diketahui bahwa jongkok pada toilet tipe duduk sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan dan resikonya sangat fatal.

Maka akhirnya didalam dunia safety, munculllah apa yang disebut OFF-THE-JOB SAFETY. Semua hal-hal yang baik dikantor atau perusahaan, diharapkan tertular pada keluarga dan kehidupan keseharian.



Kita ambil contoh 1 hal yang mudah. Penyimpanan botol racun. Botol racun, diperusahaan kita kenal dengan sebutan “B3” atau “Bahan Beracun dan Berbahaya.” Namanya keren bukan? Tapi tidak keren dampaknya.

Diperusahaan saja, masih ada yang suka menyimpan material lain, di bekas drum B3. Maklum, menggunakan bahan yang tak terpakai lagi. Tapi ini sama sekali tidak boleh. Dirumah atau ditempat kerja, pernahkah kita meletakan racun tanpa label? Atau meletakan cairan pembersih didalam bekas botol air mineral?

Mungkin sekarang anda tertawa dan mengatakan: ”Tidak Mungkin!” tapi bila salah satu dari keluarga anda yang tak sengaja menelan racun, hanya karena pembantu anda salah meletakan botolnya, maka anda tidak akan tertawa lagi.

Hal lain dalam keseharian: patuh pada peraturan. Bila kita lihat saat dijalan raya, aturan tentang penggunaan Safety Belt atau Seat Belt sejak 5 November 2003 lalu sudah wajib. Tetapi kok masih banyak yang melanggar? Menunggu ditilang polisi? Oh, rupanya sudah disiapkan, kalau ditilang nanti siap ”damai”.

Padahal, bila kita masuk perusahaan, semua prosedur harus ditaati. Nah, untuk hal yang sederhana ini, terbawakah budaya patuh kita pada prosedure atau SOP ini kedalam keseharian kita? Kita bisa lihat, mungkin bagi pengendara motor sering ”Menerabas” lampu merah. Atau menyusul dari sebelah kiri. Atau tidak memberikan tanda saat belok. Atau mengemudi/membonceng orang tanpa safety helmet.

Diluar perusahaan, kita masih menunggu sanksi. Kita berbuat seolah-olah semua yang kita lakukan dalam safety itu adalah peraturan belaka. Padahal polisi ataupun pihak yang berwenang tidak dapat mengembalikan nyawa yang hilang bila tabrakan, atau mereka tidak akan membayar biaya rumah sakit, bila pengemudi mengalami luka parah

Semua yang kita lakukan dalam safety adalah untuk diri kita sendiri. Maka anehlah, bila safety diperusahaan tidak terbawa dalam keseharian kita. Bayangkan saja, dalam 24 jam sehari, waktu anda berada ditempat kerja hanya 8 jam atau 1/3 dari satu hari. Dalam 16 jam lain, anda berada di lalu lintas, berolahraga, dan berbagai aktifitas lainnya, dimana anda juga terpapar dalam bahaya.

Bila akhirnya anda mengalami suatu luka serius dirumah (off-the-job safety), maka anda rugi, dan perusahhan pun rugi, karena anda tidak produktif di keesokan harinya. Oleh karena itu, pada safety talk kali ini, pesan yang dibawa cukup sederhana. Bawalah safety pada keseharian anda. Entah itu di bioskop, entah itu dijalan raya, ataupun ditempat-tempat rekreasi. Think safety and work safety. Atau bisa juga ”Go home, play, and come back safety.” Promosikanlah “off-the-job safety” sebanyak mungkin, bahkan lebih tepatnya “off-the-job SHE” karena kesehatan pun layak dipertahankan di rumah dan dimana saja, demikian pula dengan penyelamatan lingkungan dimulai dari diri kita dan rumah kita.

Lima Menit “Think Safety”

Untuk Kebahagiaan Sepanjang Hidupmu

Untuk Kebahagiaan Istri & Anak-anakmu
Dari berbagai sumber
Penulis : Didit Widdhi Wartono
HP : 081327757337
WA: 081327757337
Email : didit.widdhi@gmail.com

Komentar